SERBA-SERBI BATIK

1. Pengertian Batik
Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori. Batik berasal dari kata amba dan tik yang merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik. Kalau jaman dulu disebutnya ambatik.

Dari sini bisa dimengerti kalau yang dimaksud itu adalah batik tulis yang dilukis dengan canting. Tapi sebenarnya batik dibuat dengan bermacam-macam metode, tidak hanya dengan canting saja. 
Ada juga definisi lain yang bilang kalau sebenarnya kata batik itu asalnya dari kata titik, yang lalu ditambahkan kata mba sehingga menjadi mbatik. Sehingga batik itu diartikan sebagai seni membuat titik, atau menitik. Dengan kata lain, batik itu adalah sebuah metode pembuatan kain. Mengapa titik? Alat yang digunakan untuk membuat motif batik adalah canting. Garis dan motif yang dihasilkan oleh canting selalu terdiri dari sebuah titik.

Batik berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), batik merujuk kepada sebuah kata benda. Yang dimaksud disini adalah kain batik atau baju batik yang sudah selesai dilukis. Walaupun yang dimaksud secara definisi adalah batik tulis yang menggunakan canting, namun metode pembuatan batik sendiri ada beberapa, seperti cap, cetak, dan printing. Ada juga batik yang dibuat pakai kuas Bung, namanya batik lukis, tapi cukup jarang ditemukan.
2. Asal Muasal Batik
Sebenarnya tidak ada sejarah yang pasti mengenai batik. Namun keindahan batik ini kabarnya sudah ditorehkan sejak 2000 tahun silam di Timur Tengah, Asia Tengah, dan India.

Di peradaban mesir kuno, teknik membatik digunakan untuk membungkus mumi dengan kain linen. Kain linen ini dilapisi cairan lilin, kemudian digores dengan benda tajam semacam jarum atau pisau untuk menorehkan motifnya. Kemudian kain dicelup ke berbagai cairan pewarna seperti darah atau abu. Selanjutnya, setelah warna tersebut meresap maka kain linen ini direbus untuk melunturkan lilinnya. Sehingga bagian yang tidak terlapisi oleh lilin akan berwarna sesuai pewarnaan, sedangkan bagian yang terlapisi lilin akan berwarna dasar kain.

Mumi sudah dibatik dari dulu
Mumi yang telah diberi corak dengan teknik membatik.

Pada Jaman Dinasti Tang (tahun 618-690) di Cina, teknik seperti ini juga sudah dijumpai. Bahkan pada jaman Dinasti Sui (tahun 581-618) teknik ini sudah dipraktekan lho. Karena Cina adalah bangsa pedagang yang berkeliling dunia, teknik ini kemudian menyebar ke banyak benua seperti Asia, Amerika, Afrika, bahkan sampai ke Eropa.

Medium yang digunakan untuk menahan warna berbeda-beda pada setiap negara. Ada yang menggunakan bubur kanji, bahkan ada yang menggunakan bubur nasi yang dikeringkan. Ternyata tidak semuanya menggunakan lilin. Ada dugaan bahwa asal muasal teknik membatik ini datang dari bangsa Sumeria (Sekarang Irak Selatan).

batik timur tengah
Batik dari Timur Tengah.

Nah, lalu para pedagang yang berasal dari India-lah yang membawa teknik ini ke Indonesia. Pada abad ke-6, teknik ini dibawa ke pulau Jawa. Teknik ini kemudian mulai tersebar luas dan dikembangkan oleh masyarakat Jawa.

Berdasarkan Rens Heringa, pada bukunya Fabric of Enchantment: Batik from the North Coast of Java (1996), batik pertama kali ada di Indonesia sekitar tahun 700an. Diperkenalkan oleh orang India, pada saat Raja Lembu Amiluhur (Jayanegara), yang merupakan raja kerajaan Janggala menikahkan putranya dengan seorang putri India. Dalam bagian lain buku itu, disebutkan kalau batik dalam bentuk yang lebih primitif justru sudah dimiliki oleh orang Toraja (Tana Toraja, Sulawesi Selatan) bahkan sebelum ada di tanah Jawa.

Pada abad ke-12, ditemukanlah teknik membatik dengan canting, dimana lilin ditorehkan menggunakan alat ini. Pada saat inilah istilah membatik (ambatik) lahir kedunia. Hanya di Indonesia, terutama di pulau Jawa yang pada waktu itu menggunakan canting untuk menorehkan lilin ke permukaan kain mori. Nah, canting inilah yang membuat batik Indonesia sangat mendetail dan kaya motif dibandingan batik di belahan dunia lain. 
3. Cara Pembuatan Batik
a. Pengkhetelan – Batik itu dibuat diatas sebuah kain, namanya kain Mori. Kain Mori adalah kain tenun berwarna putih yang biasa digunakan sebagai kain untuk membatik. Kain Mori ini yang bagus dibuat dengan bahan katun, tapi ada juga yang polyester, sutra, dan rayon.

kain mori
Kain Mori yang menjadi bahan dasar batik.

Nah proses pengkhetelan adalah proses dimana kain Mori ini direbus dengan berbagai macam tumbuhan selama berhari-hari. Hasilnya lalu dikeringkan dan dinamakan kain Primisima. Kain Primisima adalah kain batik dengan kualitas nomor satu. Selain kain ini, ada juga kain Prima kualitasnya sedikit dibawahnya.

b. Menyorek – Ketika membuat batik, tentunya seorang pembatik harus memikirkan gambar apa yang harus ia lukis diatas kain mori. Setelah sudah dapat ide, lalu sang pembatik akan mulai menggambar motifnya diatas kertas atau langsung diatas kain.

menyorek batik
Menyorek batik dari awal.

Intinya sih menuangkan inspirasinya kedalam bentuk gambar. Nah kalau gambarnya dikertas dulu biasanya digambar pakai pulpen, tapi kalo langsung dikain biasanya digambar pakai pensil biar bisa dihapus. Gambarnya tidak diarsir atau diisi penuh. Biasanya gambar itu hanya dibuat garis tepinya saja. Garis tepi inilah nanti yang akan ditutup lilin dengan cara dicanting.

c. Nyanting / Nglowong – Banyak yang masih bingung, nyanting tuh gimana sih? Untuk apa? Jadi gini, tadikan dalam proses menyorek, gambarnya udah digambar dikertas, terus diulang lagi dikain mori. Atau ya langsung diatas kain mori tanpa gambar dikertas dulu.

Nah setelah motifnya udah digambar diatas kain, malam atau biasa dikenal dengan lilin, dibubuhkan persis pada gambar tadi.

Nyanting Batik
Ini adalah proses mencanting batik.

Gunanya apa dicanting? Ini berhubungan sama proses selanjutnya. Yaitu proses pewarnaan kain. Karena kain putih ini akan diberikan warna dasar (misalnya hitam), maka bagian-bagian gambar motif yang tidak ingin diwarnai hitam harus dilapisi. Biar mereka tetap putih saat lilin nya dilepas. Agar bagian yang dilapisi lilin bisa diwarnai dengan warna lain nanti. 

Proses nyanting ini berlangsung dua kali pada umumnya. Bagian depan yang pertama, lalu bagian belakang kain juga ikut dicanting. Ini dilakukan agar motif yang sudah digambar pensil pada bagian depan, tidak ikut diwarnai warna dasar pada bagian belakang. Karena bisa tembus.

d. Nembok – Begitu juga dengan bagian-bagian lain yang tidak digambar dengan pensil, tapi ingin diberi warna lain. Bagian ini harus ditembok dengan malam. Biar bagian tersebut tidak berwarna sama dengan warna dasar.

nembok batik - pemoeda.co.id
Batik sedang ditembok, agar bagian yang ditembok bisa diwarnai dengan warna lain.

Proses ini dilakukan sehingga nanti bagian batik yang ditembok bisa diwarnai dengan warna lain. Biasanya canting yang digunakan untuk nembok adalah canting dengan lubang yang lebih besar, sehingga pengerjaan menembok ini bisa lebih cepat selesai.

e. Nyelup / Medel – Ini adalah proses pewarnaan kain batik. Yang dimaksud mewarnai disini adalah memberikan warna dasar kepada kain. Setiap daerah memiliki proses pencelupan sendiri-sendiri. Bahkan setiap pembatik di suatu daerah yang sama bisa memiliki proses pencelupan yang berbeda.

pewarnaan batik - pemoeda.co.id
Batik yang dicelup kedalam pewarna batik.

Tadikan semua bagian kain yang tidak ingin diwarnai sama dengan warna dasar, sudah dicanting dan ditembok. Nah, sekarang adalah tahap pewarnaan warna dasar kain.

Kain mori ini akan dicelupkan ke sebuah wadah besar yang berisi pewarna (misal warna hitam). Pencelupan ini akan dilakukan berulang-ulang sampai warna hitam yang diinginkan sesuai dengan keinginan si pembatik. Biasanya warnanya dimulai dengan warna muda, kalau hitam mungkin dari warna biru atau abu-abu terlebih dahulu. Untuk menghindari hitamnya terlalu tua. Setelah dicelup berkali-kali, maka warna hitam akan diperoleh.

Kalau sejak awal menggunakan warna hitam, takutnya hitamnya terlalu gelap padahal yang diperlukan adalah hitam yang lebih terang. Setelah pencelupan ini selesai, berarti warna dasar kain yang diinginkan sudah diperoleh. Maka langkah selanjutnya adalah mengeringkan kain dengan cara dijemur dengan diangin-anginkan saja.

f. Ngerok / Nglorod – Proses meluruhkan lilin malam dari kain Mori. Bagian yang akan diwarnai beda dengan warna dasar (hitam), sekarangkan mau diwarnai. Misalnya motifnya mau diwarnai warna merah. Maka sebelum diwarnai ada yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu proses nglorod atau ngerok.

nglorod batik - pemoeda.co.id
Batiknya direbus biar lilin malam luruh.

Lilin yang tadi dibubuhkan diatas motif sekarang dikerok dengan alat kerok, atau diluruhkan dengan cara direbus. Proses ini disebutnglorod. Intinya prosesnya dibalik, gantian yang satu ditutup yang satu dibuka untuk diwarnai. Caranya tinggal merebus batik di air mendidih.

g. Nembok Bagian Kedua – Nah sebelum proses selanjutnya (nyelup kedua) dilakukan, bagian batik dengan warna dasar harus ditembok agar tidak berubah warnanya.

h. Nyelup / Medel Bagian Kedua – Kalau sudah selesai ngerok dan nembok, kemudian kembali lagi nyelup. Tapi sekarang dengan warna merah. Hingga motifnya berwarna merah sesuai keinginan.  

nyelup batik kedua - pemoeda.co.id
Nyelup warna kedua, sehingga setelah proses ini selesai sudah ada dua warna pada batik.

Cara lain yang bisa digunakan adalah nyoletNyolet ini berarti untuk mewarnai motif dengan warna merah, tidak perlu dilakukan pencelupan kedua. Cukup dengan membentangkan kain lalu mewarnai motif menggunakan kuas. Banyak batik cetak yang setelah dicetak, lalu dicolet. Biar menyerupai batik tulis.

i. Ngerok / Nglorod Kedua – Setelah semua warna yang diinginkan sudah terlukis pada kain, maka proses selanjutnya adalahnglorod lagi. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan semua malam atau lilin yang tersisa pada kain. Caranya adalah dengan merebus kain di dalam air mendidih.

nglorod bagian kedua - pemoeda.co.id
Setelah nyelup, kembali lagi nglorod biar lilin pada luluh.

Setelah proses nglorod ini selesai, maka selanjutnya kain harus dijemur sampai kering. Batik buatan Anda pun siap dijahit, atau langsung digunakan. Namun harus diingat, pada contoh ini proses pewarnaan hanya dua kali, pada aslinya, bisa 3, 4 sampai 5 kali tergantung berapa banyak warna yang ada pada batik itu.

4. Jenis Motif Batik, Makna, dan Daerah Asalnya
Secara garis besar ada 3 jenis motif batik, yaitu Motif klasik, pesisir dan kontemporer. Dimana ketiga jenis ini terbagi lagi berdasarkan daerah asalnya, maknanya dan gambarnya.

Batik Klasik


Batik tradisional memiliki makna yang filosofis yang berasal dari kepercayaan para pembuatnya, yaitu masyarakat Jawa. Batik seperti ini memiliki keindahan secara visual dan secara filosofi. Umumnya batik ini mengandung warna-warna gelap yang memancarkan wibawa dan keseriusan.  

contoh batik klasik
Kumpulan motif klasik, umumnya didominasi warna cokelat.

Keindahan visual adalah rasa haru, rasa terpukau yang datang dari panca indera pengelihatan manusia. Yang mana datangnya dari harmoni perpaduan berbagai warna dan sususan berbagai bentuk. Sedangkan keindahan filosofi adalah pemahaman akan pesan-pesan yang ingin disampaikan melalui torehan-torehan pada sebuah karya. Yang membentuk suatu arti atau lambang sesuai dengan pemahaman dan harapan pembuatnya.

Daerah yang menghasilkan batik klasik adalah Solo, Yogyakarta, Sragen dan Semarang. Berikut adalah motif-motif yang berasal dari beberapa daerah tersebut.

Batik Sido Luhur


Sido dalam bahasa Jawa artinya “telah terlaksana” atau “jadi”. Sehingga arti kasarnya adalah menjadi luhur. Ini mencerminkan sebuah harapan bahwa pemakainya dapat mencapai kehidupan yang luhur, terhormat dan bermartabat., serta selalu sehat secara jasmani dan Rohani.

batik sido luhur
Batik Sido Luhur

Batik Sido Mukti


Motif batik ini sering digunakan pada acara pernikahan. Makna filosofis di dalamnya adalah kemakmuran, serta harapan agar seseorang dapat mencapai kebahagian lahir dan batin.

batik sido mulyo
Batik Sido Mukti

Batik Sido Mulyo


Kalau tadi Sido Luhur itu artinya menjadi pribadi yang luhur, maka Sido Mulyo adalah batik yang memberikan sebuah harapan agar seseorang mencapai kemuliaan. Karena artinya adalah menjadi mulia.

Namun dibalik itu, batik ini sebenarnya dimaksudkan agar seseorang mencapai harapan akan kemakmuran serta perlindungan. Batik ini juga kerap digunakan dalam banyak pernikahan, dengan harapan kelak keluarga baru ini akan menjadi keluarga yang sukses dan mendapatkan kemuliaan.

batik sido mulyo
Batik Sido Mulyo

Batik Cuwiri


Batik ini kerap digunakan untuk memperingati usia bayi dalam kandungan yang sudah mencapai 7 bulan (Mitoni). Cuwiri itu artinya kecil-kecil. Filosofi di dalamnya adalah harapan agar sejak kecil seseorang sudah memiliki nilai-nilai kebaikan, sehingga dihormati oleh masyarakat.

batik cuwiri
Batik Cuwiri

Batik Kawung


Mungkin anda tidak tau apa itu buah Kawung. Kalau kolang-kaling tau? Inilah asal muasal batik ini menurut beberapa sumber. Ada juga yang berpendapat bahwa batik ini terinspirasi dari binatang Kwangwung atau yang biasa disebut dengan kumbang tanduk.

batik kawung
Batik Kawung

Makna batik ini adalah sebuah penggambaran hati yang bersih. Bahwa itikad dari hati yang bersih itu merupakan sebuah ketetapan hati yang tidak perlu diketahui oleh orang lain. Makna yang berasal dari filosofi buah Kawung, yang memiliki buah berwarna putih bening didalamnya.

Batik Tambal


Konon kisahnya, batik ini dapat memberikan kesembuhan bagi orang yang sedang sakit. Filosofi batik ini adalah harapan agar seseorang yang sedang sakit segera sehat, dan kerusakan pada dirinya dapat segera diperbaiki. Maknanya juga berarti seseorang yang selalu memperbaiki diri sendiri dan menjadi pribadi yang lebih baik lahir dan batin.

batik tambal
Batik Tambal

Batik Truntum

Batik ini juga merupakan sebuah batik yang kerap digunakan pada acara pernikahan. Namun batik ini tidak digunakan oleh mempelai, melainkan dipakai oleh orang tua kedua calon pengantin. Kenapa? Karena truntum sendiri artinya adalah menuntun. Sehingga diharapkan orang tua kedua calon pengantin dapat memberikan tuntunan yang baik kepada kedua mempelai dalam menjalani lembaran hidup baru keluarganya.

batik truntum
Batik Truntum

Batik Parang


Parang itu berasal dari kata pereng, yang berarti lereng. Saya sendiri selama ini mencoba mencari mana sih bentuk parangnya? Ternyata yang dimaksud bukan senjata parang. Pereng menggambarkan garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal.

Batik ini memiliki pola seperti huruf S yang berkesinambungan. Motif ini terinspirasi dari karang yang kokoh diterpa ombak, melambangkan semangat yang tidak pernah padam. Motif ini juga melambangkan kekuasaan.

batik parang
Batik Parang

Jaman dulu, motif batik Parang tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Hanya para anggota kerajaan dan kerabat yang boleh memakainya. Besar dan kecilnya motif parang menandakan kedudukan sosial pemakainya di dalam lingkungan kerajaan.

Kalau anda lihat, batik parang milik Sir Thomas Stamford Raffles itu bermotif Parang dengan ukuran besar-besar. Berarti Sir Raffles sudah merupakan orang terpandang di lingkungan kerajaan Jawa saat itu.

Jenis batik Parang ada beberapa. Ada Parang Rusak, Parang Barong, Parang Kusumo dan lain-lain. Tergantung dari daerah asalnya.

Batik Grompol


Grompol dalam bahasa Jawa bisa bermaksud berkumpul atau menjadi satu. Seperti Gerombol. Filosofi dibalik motif batik ini adalah harapan orang tua terhadap anaknya, dimana semua hal yang baik dapat berkumpul. Seperti kebahagiaan, rejeki, kerukunan dan ketentraman.

batik grompol
Batik Grompol

Apabila digunakan pada sebuah pernikahan, maka batik Grompol ini melambangkan harapan agar keluarga yang baru terbentuk dapat selalu terus bersama dan bersatu. Selalu mengingat keluarga asal mereka kemanapun mereka pergi.

Batik Pesisir


Batik Pesisir berbeda dengan batik klasik. Batik jenis ini lebih bebas dari segi motif, tidak kaku. Dari segi warna, batik Pesisir lebih warna-warni dari batik klasik. Melambangkan kemandirian dan jiwa yang penuh dengan kebebasan. Hal ini disampaikan dalam bentuk motif dan warnanya.

Warna dan gambar yang ditorehkan pada batik pesisir lebih cerah, lebih mencolok, lebih berani dibanding batik klasik. Berikut adalah beberapa contoh batik pesisir.

Batik Lasem


Batik ini sering disebut-sebut sebagai batik encim. Memang di Lasem banyak sekali penduduk orang Tionghoa. Lasem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Tempat ini berbatasan dengan Laut Jawa Utara.

batik lasem
Batik Lasem

Lasem dikenal dengan sebutan “Tiongkok kecil” karena merupakan sebuah kota awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa.

Konon katanya, warna merah pada batik Lasem tidak dapat ditiru oleh pengrajin batik dari daerah lain. Karena disana menggunakan olahan kulit mengkudu yang dicampur dengan kayu untuk menghasilkan warna merahnya.

Dulu, batik Lasem hanya digunakan oleh wanita keturunan Tionghoa yang sudah berusia lanjut. Pengaruh bangsa Cina sangat kental terasa pada batik Lasem, dari warna merah, sampai gambar Naga, Phoenix dan huruf-huruf Cina.

Batik Cirebon


Ciri khas batik dari Cirebon adalah motif Megamendung, atau bisa juga disebut awan-awanan. Motif Megamendung adalah hasil akulturasi budaya Tiongkok yang dikembangkan seniman batik Cirebon sesuai dengan selera masyarakat Cirebon yang mayoritas beragama Islam.

batik megamendung
Batik Megamendung

Batik Cirebon mulai berkembang ketika pelabuhan Muara Jati menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berasal dari Tiongkok, Arab, Persia dan India. Pernikahan antara Sunan Gunung Jati dengan putri Ong Tien merupakan peristiwa yang mengawali akulturasi budaya Tiongkok dan budaya Jawa Keraton.

Dulu sekali, motif megamendung ini hanya digunakan oleh anggota Keraton saja. Sekarang sampai karyawan sampai anak sekolahpun boleh pakai.

Batik Belanda & Eropa


Para penjajah Belanda memiliki pengaruh yang kuat pada motif batik pesisir. Contohnya adalah motif batik Little Red Riding Hood yang mana motif ini menggambarkan cerita folklor dari Perancis, dan pada masa itu disukai oleh para penajajah Belanda. Batik ini populer pada tahun 1840 – 1940 di Indonesia.

batik red riding hood
Batik Red Riding Hood

Ternyata orang Eropa itu suka sekali lho dengan batik. Sir Thomas Stamford Raffles yang berasal dari Inggris tertarik sekali dengan budaya batik sampai-sampai ia mengirimkan banyak sekali kain batik ke Inggris untuk dibuat secara massal.

Namun istilah batik Belanda sendiri terlahir karena seorang wanita yang bernama Carolina Josephina Franqemont, seorang perempuan keturunan Indonesia dan Belanda. Desain khasnya yang disukai oleh masyarakat Eropa umumnya bermotif karangan bunga dan dongeng Eropa.

Batik Pekalongan


Merupakan batik yang sangat kaya akan warna. Pekalongan adalah kota batik di Indonesia, bahkan mereka memiliki museum batiknya sendiri. Banyak sekali pengrajin batik yang bermukim di kota Pekalongan, hingga ke pinggiran kota. Bahkan, setiap kampung di Pekalongan memiliki ciri khasnya sendiri yang berbeda dengan kampung lain. Padahal sama-sama Pekalongan.

Batik Pekalongan ini merupakan salah satu jenis batik dengan kualitas terbaik. Desain batik Pekalongan terpengaruhi oleh beberapa kultur dan bangsa seiring dengan sejarah Indonesia, dari Tiongkok, Belanda dan Jepang. Hal ini membuat batik Pekalongan sangat istimewa dan selalu berkembang sesuai jaman.

Salah satu batik yang sangat indah berasal dari Pekalongan, yaitu batik Hokokai. Pada saat penjajahan Jepang lahirlah batik Hokokai, batik yang sangat indah gambar dan motifnya. Terdiri dari bunga-bunga dan kupu-kupu. Sedangkan kainnya apabila dibentangkan, akan terbagi menjadi dua, yaitu motif pagi dan sore.
batik hokokai
Batik Hokokai

Batik ini mengikuti selera penjajah Jepang pada saat itu. Dimana para pengrajin dipaksa membuat batik sesuai selera orang Jepang tanpa dibayar. Karena banyaknya perampasan pada jaman itu, harga kain Mori untuk membuat batik menjadi sangat mahal.

Sehingga dibuatlah sistem pagi dan sore, yang mana dalam sehari seorang perempuan bisa menggunakan sehelai kain saja. Tidak perlu ganti-ganti. Karena bagian atas kain gambarnya lebih terang sehingga bisa digunakan pagi hari, dan saat kain dibalik, motifnya cenderung lebih gelap sehingga bisa digunakan malam hari. Sehingga lebih menghemat pengeluaran.

Batik Kontemporer 


Batik jenis ini tidak lekang oleh motif-motif yang sudah ada. Disebut juga batik modern. Biasanya motif kontemporer dibuat oleh brand-brand batik anak muda. Sehingga sumber inspirasinya tidak melulu melihat dari masa lalu, atau yang sudah ada.

Inspirasi ini bahkan bisa datang dari budaya luar, atau kehidupan para pemuda jaman sekarang. Pemoeda.co.id sendiri memiliki batik tipe "Signature" yang dibuat untuk kegiatan-kegiatan casual.

batik kontemporer pemoeda.co.id
Motif kontemporer Pemoeda.co.id yang pada saat ini belum memiliki nama (12 Juni 2017).

Motif kontemporer cenderung memiliki warna-warna yang berani, atau desain yang tidak seperti batik pada umumnya. Sehingga pada aplikasinya, batik jenis ini bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang non-formil. Malah bisa aneh jika digunakan untuk acara yang formal.

Nah itulah tadi beberapa jenis motif batik yang ada di Indonesia. Tidak jarang pula, anda akan menemukan batik yang dibuat tanpa nama dan tanpa ada cerita dibalik pembuatannya. 
5. Batik Indonesia dan UNESCO
Pada hari ini batik sudah dikenal oleh dunia. Batik ditetapkan oleh UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai warisan khas Indonesia pada sebuah konferensi di Abu Dhabi.

Dalam bahasa Inggris, batik ditetapkan sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, keren sekali memang. Hal ini diumumkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 lampau, dimana hal ini memicu rasa bangga warga Indonesia terhadap seni batik. Sehingga, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

batik unesco
Artikel tentang batik yang diumumkan oleh UNESCO

Setelah hal ini diketahui khalayak ramai di Indonesia, penjualan batik meningkat berkali-kali lipat. Setiap tanggal 2 Oktober, penjualan batik di Indonesia sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa batik merupakan suatu seni yang sangat dihargai dan dibanggakan di Indonesia.

Dapat saya simpulkan bahwa Batik merupakan sebuah warisan budaya yang sangat berharga yang dimiliki oleh negri kita tercinta, Indonesia. oleh sebab itu, sudah sepatutnya sebagai warga negara yang baik, kita harus melindungi, menjaga, dan mempertahankan keberadaannya. Misalnya dengan cara gemar membeli produk yang memperkenalkan motif batik ataupun menciptakan produk baru berbahan dasar kain batik.





Source : https://www.pemoeda.co.id/blog/batik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK

PUISI