CERITA PENDEK

MIMPI DAN NYATA KU

Liburan kali ini harus lebih menyenangkan dari tahun lalu, kataku dalam hati. Sejak bangun dari tidur, sudah terbayangkan hal-hal menarik yang akan kulakukan selama liburan. Pergi jalan-jalan ke Pulau yang indah, bermain wahana di Wonderland, shopping ke mall dengan teman. Ugh, memikirkannya saja sudah buatku bahagia.

"Ma, Pa, hari ini aku mau pergi ke Town City ya", ujarku selepas sarapan. "Oke. Pulangnya jangan malam-malam. Minta Pak Agus buat anterin kamu". Mendapat persetujuan Papa, aku pun langsung bersiap untuk pergi.

Di Town City aku ada janji temu dengan dua sahabatku, Deby dan Xyra, yang hobby-nya nge-mall. Sesampainya disana kami bertiga mengunjungi salah satu toko pakaian milik designer ternama dengan semangat menggebu-gebu. Apalagi diriku ini sudah lama mengincar gaun limited edition yang pastinya juga menjadi buronan bagi remaja zaman sekarang lainnya. Setelah puas berbelanja, kami memutuskan untuk singgah di salah satu restoran yang menyajikan Chinese food. Menu Shark fin soup, rice with lobster broth, dan soft shell crab with salted egg sauce yang terfavorit disana menjadi pilihan kami. Setelah memuaskan diri dan mengisi perut, kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Tidurku malam itu rasanya lelap sekali. Seperti tak ada beban yang menggelayuti. Tak ada perasaan mengganjal di dalam hati. Tak ingin ada momen yang begitu saja terlewati. Hingga semua berlanjut, merasuk ke dalam mimpi.

--~~--

Hari bahagia masih setia menemani. Tak akan ku sia-siakan kesempatan ini. Menjelajahi berbagai hal indah yang letaknya memperosok ke dalam tanah seakan bersembunyi malu kepada bumi, hingga hal yang menjulang tinggi seakan memberitahu pada seluruh umat manusia betapa besar kekuasaan yang dimiliki-Nya.

Jadwal liburan yang telah menungguku kali ini ialah menginap di villa mewah milik keluarga selama 2 hari 1 malam. Seluruh keluarga besarku berkumpul di villa itu. Menikmati malam dengan BBQ-an bersama sebagai puncak acara. Rasa kekeluargaan sangat terasa di tempat yang nyaman tersebut. Membuatku betah berlama-lama melakukan aktivitas disana. 

Kegiatan kami disana bukan hanya berdiam diri di villa, namun juga berkunjung ke tempat wisata seperti perkebunan teh, tempat pemandian air panas, dan sebagainya. Inginku tetap tinggal disana. Jauh dari hiruk-pikuk ibu kota. Menenangkan hati juga jiwa.

--~~--

Tidurku malam ini berbeda dari yang kemarin. Ketenangan yang sebelumnya muncul kini mulai memudar. Pun alam seakan mengatakan angin kencang akan membuatku terkapar. Meski tak tau aku harus apa untuk menghindar. Namun, ku tetap berlari seolah sedang dikejar. 

Apakah ini mimpi? Suara-suara bising itu semakin mendekatiku. Terdengar semakin keras dan menusuk telinga. Tapi ketenangan hati kudapatkan. Bukan hanya itu. Kini cahaya redup dari suatu titik menelisik masuk ke dalam retina mataku. Hingga tak sanggup ku menahannya. Perlahan tapi pasti ku buka kedua mata ini. Melawan segala ketakutan dan keraguan. Mencoba berkenalan dengan apapun kenyataan yang ada di depan.

Tuk! Astaga tubuhku tergelincir. Tunggu, ada yang aneh disini. Untuk memastikan keadaan, kedua bola mataku melebar. Tersadar dengan apa yang ada di sekitar. Kulihat tubuh kurus dan kecil ku yang terduduk disamping kasur kayu yang hampir rapuh. Terjatuh dan tergelatak tak berdaya dari rumah megah ke dalam gubuk kecil yang membuat hatiku terenyuh. 

Tidak. Ini bukan mimpi melainkan yang nyata. Kenyataan yang tiada habisnya bila hanya dipenuhi dengan keluhan semata.





Karya : Sylvia FM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERBA-SERBI BATIK

PUISI